Tentang Kami

selamat datang

Jasa Anti Rayap

jasa pembasmi semua hama

I. Pendahuluan

Predatorhama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pest Control Operator, yang di dukung oleh tenaga ahli berpengalaman dengan lebih
mengedepankan Edukasi Pest Management dan  Integrated Pest Management.

Predator pest Control berorientasi kerja pada penanganan Industrial, residensial, dan Commercial, Profesioanlisme,  dan prestasi tentu kami utamakan sebagai motivasi  peningkatan mutu yang qualified, di dukung  menagement dan operasional teknis yang sistematis.

Sebagai perusahaan pest control, kami memberikan layanan kosultasi masalah hama dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

Visi dan misi Predatorhama

visi

Menjadi perusahaan yang mampu berkompetesi secara sehat dan mempunyai daya saing global.

Misi

* kepuasan pelanggan merupakan tujuan dalam pelayanan servie kami.
* Senantiasa menjaga hubungan yang harmonis dengan pelanggan dalam jangka panjang
* senantiasa menjaga sikap profesionalitas, Instegritas, dan Kredibilitas.
* Menjadi perusahaan yang tidak pernah berhenti untuk tumbuh dan belajar serta selalu meningkatkan kompetensi ‘ Never Ending to Improvement’

Bidang jasa

1. Pengadaan dan Penanganan Jasa Pest-Rodent Control (Hama Pemukiman).1. Pengadaan dan Penanganan Jasa Pest-Rodent Control (Hama Pemukiman).
2. Pengadaan dan Penanganan Jasa Termite Control (Pengendalian Hama Rayap).
3. Pengadaan dan Penanganan Jasa Fumigation (Pengendalian Hama Gudang). I. JENIS PENGENDALIAN HAMA :

A. RODENT CONTROL

Pengendalian Tikus atap (Ratus), Tikus nying-nying (Mus Musculan), Tikus Got (Ratus Argentivater), Tikus kebun (Ratus Norvegian), Tikus wirik (Badicita Indicita).

B. PEST CONTROL

Pengendalian Serangga Terbang.kategori Nyamuk :
Nyamuk Kebun (Culex Sp), Nyamuk Malaria (Anophelex Sp), Nyamuk demam berdarah (Aedest Aegypti).

Sedangkan Serangga Terbang Kategori Lalat:
Lalat rumah (Musca Domonica), Lalat Hijau (Lucina Sp), Lalat Buah.

Pengendalian Serangga Terbang kategori Nyamuk :
Nyamuk Kebun (Culex Sp), Nyamuk Malaria (Anophelex Sp), Nyamuk demam berdarah (Aedest Aegypti).

Sedangkan Serangga Terbang Kategori Lalat:
Lalat rumah (Musca Domonica), Lalat Hijau (Lucina Sp), Lalat Buah.

Pengendalian Serangga Merayap kategori Semut :
Semut merah (Pharaoch Ant), Semut pohon (Lasitus Niger), Serangga merayap kategori Kecoa : Kecoa kecil / Jerman (Blatella Germanica), Kecoa Americana (Pariplaneta Australia).

C. TERMITE CONTROL

Pengendalian Rayap Tanah (Coptothermmes Sp), Rayap kayu (Crytothermmes Sp)

D. FUMIGATION

Pengendalian Hama Gudang Sitophilus Sp, Cryptolestes Spp, Lasioderma serricorne, Ephestia Sp, Khapra Beetle, Grain Weevil, Confused Flour Beetle, Dried Bean Beetle.

II. TEKNIK PELAKSANAAN TREATMENT :

A. Pengendalian Tikus ( Rodent Control ).

1. Baiting System :

1. Baiting System :
Pengendalian tikus dengan cara pemberian umpan yang diletakkan dalam wadah kotak umpan (Trays Bait) dengan ukuran 10 x 15 cm khusus dengan modifikasi dua jenis rodentisida yang bersifat ACUT dan ANTI COAGULANT dengan campuran umpan garin (beras, roti kering dan jagung) yang dipasang pada sisi tembok dalam dan luar ruangan terutama pada lokasi yang banyak dijumpai indikasi untuk jalannya tikus dan juga dapat diletakkan di atas plafon.
Efek yang ditimbulkan dari perpaduan 2 (dua) jenis rodentisida tersebut.

Setelah tikus makan umpan, tikus tidak langsung mati, jika tikus sedang menyusui maka anak – anaknya ikut teracuni. Disatu sisi tikus akan terserang penyempitan pembuluh darah dan akan merasakan penuaan lebih dini.
Dan sisi lainnya tikus akan merasa mati tua. Modifikasi ini sangat efektif sekali mengingat untuk mengantisipasi sifat tikus yang jera umpan (Toxicant Syienens) dan gampang curiga (Neophobia).

2. Trapping System:

Pengendalian tikus dengan menggunakan perangkap dan lem adalah cara yang memang cepat terlihat, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena tikus mempunyai sifat gampang curiga atau neophobia dan sifat jera umpan atau toxicant shyienens.
Tikus menjadi lebih cerdik untuk tidak lagi menyentuh trapp (jebakan) apabila satu dari kelompok terkena jebakan perangkap atau lem. Maka daya efektifitasnya system ini hanya mencapai 90% saja dari populasi tikus yang ada. Untuk itu metode trapping digunakan sebagai media pelengkap atau pembantu dari baiting system untuk pengendalian tikus tersebut.

3. Metode Antisipasi Bangkai Tikus :

3. Metode Antisipasi Bangkai Tikus :Sementara orang masih kuatir dengan system pengumpanan ini, takut kalau bangkai tikusnya akan tersebar dan sulit untuk dicari. Hal seperti ini sudah diperhitungkan oleh PREDATOR Pest Control dengan system denah pengumpanan yang diterapkan sesuai dengan tata ruang gedung, menjadikan bangkai tikus lebih cepat ditemukan dan segera diambil. Selama ini tidak menjadi masalah.

B. Pengendalian Serangga ( Pest Control )

Pengendalian Serangga Terbang Nyamuk dan Lalat (Flying Pest Control).

A.  Pengendalian Serangga Terbang Nyamuk dan Lalat (Flying Pest Control).

1. Pest Control Method :

* Blowing :

Pengendalian dan pemberantasan hama dgn cara pengembunan halus diseluruh ruangan dengan larutan pestisida yang bersifat kontak untuk serangga terbang.

*  Spraying :

Pengendalian dan pemberantasan dengan cara penyemprotan larutan pestisida didaerah serangga terbang yang hinggap yaitu pada dinding dan gordyn didalam ruangan.

* Insect Baiting :
Pengendalian dan pemberantasan hama dgn cara menggunakan umpan yang mengandung perangsang bau dan perangsang warna / penarik yang bersifat contact dan sistemik, untuk serangga terbang (lalat). Pengumpanan biasanya diletakkan pada lokasi yang menyebabkan timbulnya penyebaran hama.

* Fogging :
Pengendalian dan pemberantasan hama yang menggunakan system pengasapan tebal yang bersifat sistemik dan residual yang sangat efektif untuk serangga-serangga yang sulit dijangkau oleh metode spraying, blowing dan insect baiting.

2. Environmental Method :

*  Automatic Aerosol Sprayer :
Formulasi pestisida cair yang mengandung bahan aktif yang dilarutkan dalam pelarut organic. Kedalam larutan ini ditambahkan gas yang bertekanan dan kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi kemasan yang siap dipakai dan dibuat dalam konsentrasi yang rendah. Alat ini dapat melakukan penyemprotan secara automatis sesuai dengan waktu yang dapat ditentukan yaitu 5 menit sekali, 10 menit sekali atau selama 15 menit sekali selama 24 jam tergantung dengan situasi dan kondisi populasi hama yang ada dilingkungan tersebut.

A. Pegendalian Serangga Merayap Semut dan Kecoa (Crawling Pest Control).

* Spraying :
Pengendalian dan pemberantasan dengan cara pengembunan kasar pada sisi-sisi / sudut- sudut ruangan dg larutan pestisida yang bersifat contact, khususnya untuk serangga merayap.

* Insect Baiting :
Pengendalian dan pemberantasan hama dengan cara penggunaan umpan yang mengandung perangsang / penarik yang bersifat contact dan sistemik, khususnya efektif untuk serangga-serangga merayap.

*Insect Vacuum :
Pengendalian dan pemberantasan hama khususnya kecoa untuk mengendalikan populasi serangga merayap yang sudah ada dan bertelur sekaligus melakukan kegiatan reproduksi dan aktivitas lainnya didalam celah – celah retakan bangunan dan pada retakan keramik serta tumpukan kardus bekas maupun kardus yang masih berfungsi.

C. Pengendalian Rayap (Termite Control).

1. Rayap Tanah :

1. Rayap Tanah :Melakukan soil treatment pada seluruh permukaan tanah pondasi bangunan baik dengan cara penyemprotan (Spraying) dalam bentuk larutan kimia secara merata (Pra Kontruksi) maupun dengan cara pengeboran (Pasca kontruksi) disisi kanan dan kiri seluruh pondasi. Dengan system Lateral Soil Movement (LSM) yaitu penyebaran larutan kimia secara merata dan mendatar sedangkan system Vertical Soil Movement (VSM) yaitu penyerapan larutan kimia sampai dgn kedalam dasar tanah.

Ini akan membentuk selimut kimia atau complete barrier yg memberikan perlindungan hingga usia bangunan dapat diperpanjang dan bangunan terbebas dari rayap.

2. Rayap Kayu :
Melakukan timber treatment pada seluruh komponen kayu atau semua bahan yang mengandung unsur selulosa dengan cara perendaman, peleburan, penyemprotan dan juga injection termitisida bertekanan tinggi dengan menanamkan nozzle  kedalam kayu terlebih dahulu agar meresap sampai kedasar pori – pori kayu secara merata dengan menggunakan metode Extimasi Kebasahan yang berfungsi mencegah serangan rayap kayu dan membunuh rayap yang sudah menginvestasi bertahun-tahun didalam kayu.

D. Pengendalian Hama (Fumigation)

1. Hama Container :

1. Hama Container :
Membasmi semua jenis serangga hama perusak kayu, rotan atau bahan lain yang siap diexport didalam container sebelum diberangkatkan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br) dengan durasi waktu 1 X 24 jam.

2. Hama Kapal :
Membasmi semua jenis serangga hama dan tikus pada kargo kapal untuk meningkatkankualitas atau komoditi export terutama palawija dan lainnya serta meningkatkan pula kesehatan lingkungan dalam kapal.

3. Hama Gudang :
Membasmi semua jenis serangga hama dan tikus didalam gudang penyimpanan logistic beras, jagung, kayu, tembakau dengan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br) dgn durasi waktu 1 X 24 jam maupun Postoxin (PH3) dgn durasi waktu 4 X 24 jam.

III. EMPLOYEE :

1. Tenaga kerja yang kami sediakan adalah tenaga service man yang berprofesional dalam penggunaan Equipment dan Pestisida yang tepat waktu, sasaran dan tempat, bersikap jujur, baik, sopan dan penuh tanggung jawab, berpenampilan bersih dan rapi.

2. Tenaga-tenaga service man kami akan dikontrol oleh Quality Control yang akan melakukan pengecekan kualitas secara langsung baik teknik aplikasi maupun dosis dari pestisida yang akan digunakan untuk aplikasi.

IV. QUALITY CONTROL REPORT SYSTEM :

Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan TIME SCHEDULE yang diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak. Setiap selesai pekerjaan dibuat laporan hasil pekerjaan dalam bentuk WORK ORDER / SLIP TREATMENT yang diawasi oleh pihak manajemen. Berkas laporan mencakup saran-saran dan masukan yang timbal balik dari dan kepada kedua belah pihak.

Dan pada akhir bulan terdapat pelaporan BERITA ACARA yang mencakup seluruh kegiatan treatmen selama satu bulan.

Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan TIME SCHEDULE yang diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak. Setiap selesai pekerjaan dibuat laporan hasil pekerjaan dalam bentuk WORK ORDER / SLIP TREATMENT yang diawasi oleh pihak manajemen.

Berkas laporan mencakup saran-saran dan masukan yang timbal balik dari dan kepada kedua belah pihak. Dan pada akhir bulan terdapat pelaporan BERITA ACARA yang mencakup seluruh kegiatan treatmen selama satu bulan.V. SCHEDULE TREATMENT :

1. Treatment yang dilaksanakan dengan cara periodic atau berkala sesuai kondisi dan jadwal setempat atau yang disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Treatment yang dilaksanakan dengan cara station atau menetap yaitu menempatkan tenaga service mana dilokasi dalam setiap harinya.

3. Treatment yang dilaksanakan dengan cara semi station yaitu menempatkan tenaga service man dilokasi dengan batas maksimum 4 (empat) jam kerja dalam setiap harinya.

Info lebih lanjut KLIK di sini yah